Dalam hidup, hampir setiap orang pernah berada pada titik terendah dalam hidupnya. Merasa dirinya tak berguna, merasa dirinya gagal, merasa tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Merasa tidak ada lagi jalan keluar dari persoalan yang sedang di hadapinya. Semuanya terasa berantakan, semuanya terasa hancur. Tak ada lagi semangat untuk melakukan apa pun. Bahkan sudah tak ada lagi gairah untuk melanjutkan hidup. Perasaan ingin menyerah, perasaan ingin berhenti dan bahkan perasaan ingin mengakhiri hidup. Berada pada titik nadir atau pun titik terendah dalam hidup, memang sangat menyakitkan. Merasakan kesedihan yang teramat dalam dan berkepanjangan. Tak tahu lagi arah mana yang akan di tuju. Semua jalan terasa buntu, hidup terasa sia-sia dan tak bermakna. Namun percayalah, bahwa setiap orang pernah mengalami hal tersebut, tak peduli siapa pun itu. Hanya mungkin cara setiap orang menghadapinya tidaklah sama. Ada yang tidak mau terlalu lama larut dalam kondisi tersebut, dan ada juga yan...
Nabi Adam As, merupakan manusia pertama sekaligus Nabi pertama yang diciptakan Allah Swt.
Allah menciptakan Adam di dalam surga.
Seluruh makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah, pada saat Adam diciptakan, bersujud padanya, kecuali iblis.
Iblis merasa bahwa dirinya lebih baik dari Adam, karena Adam hanya diciptakan dari tanah, sedangkan iblis diciptakan dari api. Dan terlebih pula iblis diciptakan jauh lebih awal dari pada Adam.
Karena itulah Allah murka kepada iblis. Allah mengusir iblis dari surga.
Iblis tidak terima atas hukuman itu, ia meminta kepada Allah agar diberi kehidupan abadi di dunia. Iblis juga meminta agar diberi kesempatan untuk bisa merayu dan menggoda Adam dan keturunannya.
Allah pun memenuhi permintaan iblis tersebut.
Bertahun-tahun Adam hidup sendirian di surga, ia merasa kesepian. Lalu Allah pun menciptakan seorang manusia lagi, yakni Hawa. Sebagai teman sekaligus pasangan untuk Adam.
Hawa diciptakan Allah dari salah satu tulang rusuk Adam.
Adam pun tidak merasa kesepian lagi. Adam dan Hawa hidup berbahagia di surga. Mereka bebas memakan apa saja yang ada di surga.
Allah Swt hanya melarang mereka untuk tidak mendekati sebuah pohon. Pohon tersebut bernama pohon khuldi. Sebuah pohon yang berbuah lebat.
Allah melarang mereka untuk memetik buah khuldi apa lagi sampai memakannya.
Adam dan Hawa sangat mematuhi perintah Allah tersebut.
"Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini (khuldi), yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.. (Surah Al-Baqarah : 35).
Namun iblis sangat tidak senang dengan kebahagiaan Adam dan Hawa. Ia mencari cara untuk merusak kebahagiaan Adam.
Iblis pun mencoba merayu Adam untuk memetik dan memakan buah khuldi.
"percayalah, buah itu sangat enak dan lezat. Itulah mengapa Allah melarang kalian untuk memakannya. Buah khuldi jauh lebih nikmat dari semuaa makanan yang ada di surga.." bisik iblis kepada Adam.
Awalnya Adam hanya mengabaikan godaan tersebut. Ia takut melanggar larangan Allah padanya.
Tapi iblis berkali-kali berusaha merayu Adam, dengan berbagai cara. Bisikan-bisikannya begitu meyakinkan, hingga akhirnya Adam pun tergoda.
Adam mencoba memetik dan memakan buah khuldi atas hasutan iblis.
Baca juga :
Mengetahui hal tersebut, Allah pun murka kepada Adam, karena telah melanggar larangan-Nya.
Adam dan Hawa pun dibuang ke bumi.
"turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.." (surah Al-Baqarah : 36)
Mereka diturunkan ke bumi di tempat yang terpisah. Kemudian setelah 40 hari. mereka dipertemukan kembali di sebuah bukit yang bernama Jabal Rahmah.
Bukit Jabal Rahmah menjadi saksi pertemuan kembali antara Adam dan Hawa yang telah terpisah puluhan hari.
(Jabal Rahmah hingga saat ini, masih sering dikunjungi oleh para peziarah, terutama pada musim ibadah haji.)
"turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawtiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (surah Al-baqarah : 38)
Baca juga :
Kisah Nabi Nuh AsSetelah dipertemukan kembali, Adam dan Hawa pun memulai kehidupan mereka di bumi. Mereka mempelajari cara hidup baru yang berbeda dari kehidupan mereka di surga.
Dalam sejarah disebutkan, bahwa Adam dan Hawa memiliki 41 orang anak.
Semua anak mereka terlahir kembar berpasangan, kecuali anak terakhirnya.
Anak terakhir Nabi Adam bernama Syith. Dari keturunan Syith-lah beradaban manusia mulai menyebar. Syith merupakan seorang Nabi, yang menjadi salah seorang guru bagi Nabi Idris As.
Selain Syith, putra-putri Nabi Adam yang sering terungkap dalam sejarah, ialah kisah Habil dan Qabil.
Dimana disebutkan dalam sejarah, bahwa Qabil akhirnya membunuh Habil karena merasa iri.
Habil merupakan manusia pertama yang meninggal duni di muka bumi. Dan Qabil adalah manusia pertama yang melakukan pembunuhan.
Nabi Adam As diperkirakan hidup selama 930 tahun sejak penciptaannya. Sedangkan Hawa diciptakan setelah Adam berusia 130 tahun.
Menurut hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Adam memiliki postur tubuh dengan ketinggian 60 hasta (27,400 meter).
Sosok Nabi Adam As adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Hal ini termaktub dalam Al-Qur'an ;
"dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkat mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rejeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.." (Surah Al-Isra' : 70).
*************
Baca juga :
Komentar
Posting Komentar