Kali ini kita akan membahas sebuah film drama yang berjudul Unfaithful.
Film ini menceritakan tentang sebuah perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang wanita, dengan seorang pria yang lebih muda darinya.
Wanita ini sebenarnya sudah menikah dan memiliki seorang putra, serta memiliki kehidupan keluarga yang harmonis.
Namun semenjak ia bertemu dengan seorang pria muda, kehidupannya pun mulai berubah.
Bagaimana sebenarnya kisah drama perselingkuhan ini?
Berikut kita akan membahasnya secara tajam dan akurat.
Namun sebelumnya, bagi yang baru mampir, jangan lupa untuk Subscribe channel ini dan klik tanda lonceng, untuk menyaksikan video-video menarik lainnya di channel ini.
Sekali lagi terima kasih, dan selamat menyaksikan.
*****
Cerita berawal dari kehidupan sebuah keluarga kecil yang terlihat bahagia.
Sang istri yang bernama, Connie, dan sang suami yang bernama Edward, dan sang anak yang bernama Charlie.
Mereka hidup di sebuah rumah mewah yang berada di daerah pinggiran sebuah kota.
Sang suami, si Edward adalah seorang pengusaha yang cukup sukses di kota tersebut.
Sedangkan sang istri, si Connie, adalah seorang ibu rumah tangga dan juga seorang wanita relawan, yang sering di sibukkan oleh kegiatan-kegiatan sosial.
Sementara sang anak, si Charlie, sudah berusia sembilan tahun dan sudah bersekolah.
Pada suatu hari, Connie pergi ke kota, untuk berbelanja persiapan ulang tahun Charlie yang ke sembilan.
Saat itu cuaca sangat lah buruk, dengan hembusan angin yang sangat kencang.
Ketika hendak pulang dan mencari taksi, Connie tak sengaja bertabrakan dengan seorang pemuda, yang juga terlihat sedang sibuk membawa banyak buku.
Mereka bertabrakan, yang membuat Connie mengalami cidera di lututnya.
Si pemuda, yang bernama Paul, mencoba menawarkan Connie untuk mampir di apartemennya yang berada tidak jauh dari situ.
Connie yang tidak juga mendapatkan taksi, akhirnya menerima tawaran Paul, untuk sekedar mengobati luka di lututnya tersebut.
Mereka pun berkenalan, Paul bahkan dengan terang-terangan memperlihatkan ketertarikannya pada Connie.
Sementara Connie tetap berusaha menjaga jarak dari Paul.
Sebelum pulang, Paul memberi Connie sebuah buku sebagai sebuah souvenir.
Meski merasa cukup berat, Connie pun menerima buku tersebut.
Connie kembali ke rumahnya seperti biasa. Tetapi tidak bagi Paul, pertemuan singkat itu telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi Paul.
Keesokan harinya, Connie tak sengaja menemukan sebuah kartu nama, di dalam buku yang diberikan Paul padanya.
Merasa belum sempat mengucapkan terima kasih, Connie mencoba menghubungi Paul melalui sebuah telpon umum.
Di luar dugaan, Paul justru mengundang Connie untuk datang ke apartemennya kembali.
Connie yang sebenarnya masih penasaran dengan Paul, tidak berani menolak ajakan Paul tersebut.
Connie akhirnya mendatangi apartemen Paul untuk yang kedua kalinya.
Pada pertemuan kedua itu, Connie masih berusaha untuk tidak tergoda oleh pesona Paul padanya.
Namun justru pada hari berikutnya, Connie kembali mengunjungi Paul.
Saat itulah akhirnya Connie tidak bisa lagi mengontrol dirinya sendiri.
Paul yang memang sudah tertarik pada Connie, berusaha merayu Connie agar mau bercinta dengannya.
Meski awalnya Connie berusaha menolak, namun pesona Paul yang masih muda dan terlihat tampan itu, membuat Connie akhirnya pasrah.
Mereka pun kemudian melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya.
Bukannya menyesal, Connie malah menjadi ketagihan dengan Paul.
Sehingga mereka menjadi semakin sering bertemu dan melakukan hal tersebut.
Sementara itu, Edward, yang melihat perubahan istrinya sudah mulia mencurigai Connie.
Connie yang sering membohogi Edward, membuat Edward merasa semakin curiga.
Karena kecurigaannya itu, Edward akhirnya meminta orang kepercayaannya untuk membuntuti Connie.
Alhasil, Edward akhirnya mengetahui hubungan gelap sang istri dengan laki-laki tersebut.
Edward tentu saja merasa sangat kecewa dan marah.
Sementara hubungan Connie dan Paul semakin dalam dan parah. Mereka tidak hanya melakukan hal tersebut di apartemen Paul, tapi juga di toilet sebuah kafe.
Hubungan mereka semakin terbuka. Mereka hampir setiap hari bertemu.
Edward yang merasa sudah dikhianati istrinya itu, mencoba mendatangi Paul di apartemennya.
Edward dan Paul akhirnya bertemu. Edward mulai mengajak Paul mengobrol panjang lebar.
Sampai akhirna Edward melihat sebuah benda yang sebenarnya ia hadiahkan untuk Connie, berada di dalam apartemen Paul.
Paul mengatakan bahwa itu adalah hadiah yang diberikan Connie padanya.
Edward semakin terpukul mengetahui hal tersebut.
Dalam keadaan panik sambil memegang benda keras tersebut, Edward tanpa sengaja memukulkan benda itu ke kepala Paul, yang terkaget menyadari hal itu.
Edward memukulkan benda itu berkali-kali di kepala Paul.
Darah pun mulai bercucuran dari kepala Paul. Tak lama kemudian Paul pun jatuh dan tak sadarkan diri.
Edward merasa kaget menyadari hal tersebut. Ia mencoba memeriksa keadaan Paul, yang ternyata sudah tewas.
Dalam kepanikannya, Edward berusaha untuk membersihkan kekacauannya tersebut.
Ia berniat untuk membuang mayat Paul yang bersimbah darah.
Saat ia hendak menarik mayat Paul, tiba-tiba Connie menelpon ke telpon milik Paul.
Telpon tersebut, dijawab oleh mesin penjawab.
Edward mendengar, kalau Connie merasa menyesal, dan ingin mengakhiri hubungannya dengan Paul.
Mendengar hal tersebut, Edward semakin bersegera untuk membuang mayat Paul.
Setelah dengan susah payah, akhirnya Edward berhasil membawa mayat Paul, yang sudah dimasukkannya ke dalam gulungan karpet.
Edward membuang mayat tersebut ke daerah pembuangan sampah, dengan menggunakan mobilnya.
Setelah merasa aman dan membersihkan mobilnya, Edward pun kembali ke rumah dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sementara Connie juga berusaha bersikap biasa saja, karena ia merasa tidak perlu lagi bertemu dengan Paul, yang sudah diputuskannya.
Beberapa hari kemudian, dua orang polisi tiba-tiba datang ke rumah Connie, saat Edward tidak berada di rumah.
Polisi tersebut, mengabarkan Connie, bahwa Paul telah dinyatakan hilang oleh pihak keluarganya.
Connie merasa kaget, namun ia berusaha untuk bersikap wajar, dan mengatakan bahwa ia tidak begitu mengenal Paul.
Polisi meyakinkan Connie, bahwa Paul menyimpan nama dan nomor telpon Connie di apartemennya, karena itulah polisi mendatangi Connie.
Connie berhasil meyakinkan polisi, kalau ia memang tidak mengenal Paul.
Beberapa hari kemudian, mayat Paul akhirnya ditemukan di tempat pembuangan sampah.
Pihak polisi kembali mendatangi rumah Connie dan Edward. Mereka mengabarkan tentang kematian Paul, dan menanyakan beberapa hal pada Connie.
Connie terus mengakui kalau ia tidak begitu mengenali Paul. Edward pun turut membantu Connie menjawab pertanyaan polisi tersebut.
Para polisi itu pun akhirnya pergi, setelah cukup yakin, kalau Connie tidak terlibat dengan kematian Paul.
Connie tentu saja diam-diam merasa bersedih akan kematian Paul.
Hingga suatu saat, Connie tak sengaja menemukan photo-photo nya bersama Paul, yang ia dapatkan di dalam saku jaket milik Edward.
Hal itu tentu saja, membuat Connie merasa kaget. Karena itu artinya, Edward sebenarnya sudah tahu, tentang hubungannya dengan Paul.
Connie justru merasa curiga, kalau Edward lah yang sebenarnya telah membunuh Paul.
Apa lagi Connie akhirnya melihat benda yang telah ia berikan pada Paul, kini kembali berada di rumahnya.
Connie mendesak Edward untuk mengakui hal tersebut.
Edward pun mengakuinya, dan sekaligus menumpahkan kekesalannya karena Connie telah mengkhianatinya.
Mereka pun bertengkar hebat.
Hubungan keluarga mereka menjadi sangat tidak harmonis.
Connie sangat menyesali perselingkuhannya dengan Paul. Yang membuat sang suami menjadi seorang pembunuh.
Mereka berdua sama-sama melakukan kesalahan.
Connie menyadari hal itu. Ia pun kembali berbaikan dengan Edward.
Edward bertekad untuk menyerahkan diri. Namun Connie segera mencegahnya.
Mereka akhirnya sepakat, untuk merahasiakan hal tersebut.
Mereka bahkan berencana untuk pindah dari kota tersebut dan melupakan semuanya.
Mereka ingin memulai hidup baru di tempat yang baru.
Cerita pun berakhir, dengan Edward dan Connie akhirnya saling memaafkan.
Demikian ringkasan cerita film Unfaithful ini.
Lebih dan kurangnya saya mohon maaf.
Terima kasih sudah menonton sampai selesai.
Salam hangat untuk kalian semua.
Semoga terhibur dan sampai jumpa lagi.
*****
Komentar
Posting Komentar