Dalam hidup, hampir setiap orang pernah berada pada titik terendah dalam hidupnya. Merasa dirinya tak berguna, merasa dirinya gagal, merasa tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Merasa tidak ada lagi jalan keluar dari persoalan yang sedang di hadapinya. Semuanya terasa berantakan, semuanya terasa hancur. Tak ada lagi semangat untuk melakukan apa pun. Bahkan sudah tak ada lagi gairah untuk melanjutkan hidup. Perasaan ingin menyerah, perasaan ingin berhenti dan bahkan perasaan ingin mengakhiri hidup. Berada pada titik nadir atau pun titik terendah dalam hidup, memang sangat menyakitkan. Merasakan kesedihan yang teramat dalam dan berkepanjangan. Tak tahu lagi arah mana yang akan di tuju. Semua jalan terasa buntu, hidup terasa sia-sia dan tak bermakna. Namun percayalah, bahwa setiap orang pernah mengalami hal tersebut, tak peduli siapa pun itu. Hanya mungkin cara setiap orang menghadapinya tidaklah sama. Ada yang tidak mau terlalu lama larut dalam kondisi tersebut, dan ada juga yan...
Nabi Idris As, adalah keturunan keenam dari Nabi Adam As. Silsilah lengkapnya ialah, Idris bin Mahlail bin Qainanbin Anusy bin Syits bin Adam.
Menurut salah satu kitab tafsir, Nabi Idris As, hidup lebih kurang seribu tahun setelah Nabi Adam wafat.
Sedangkan dalam sebuah buku yang berjudul 'Qashash al-Anbiyya' karya Ibnu Katsir disebutkan bahwa Nabi Idris hidup bersama Nabi Adam selama 308 tahun.
Dinyatakan dalam Al-Qur'an, bahwa Nabi Idris As, merupakan manusia pilihan Allah Swt, sehingga Allah mengangkatnya ke langit.
Dalam tafsir Abi Hatim meriwayatkan, Nabi Idris As wafat saat beliau sedang berada di langit keempat yang ditemani oleh seorang malaikat.
Nabi Idris juga dikaruniai kepandaian dalam berbagai hal, terutama kemahiran dan kemampuan untuk menciptakan alat-alat yang dapat mempermudah manusia dalam pekerjaan.
Dalam beberapa kisah juga disebutkan, bahwa Nabi Idris As adalah Nabi pertama yang mengenal tulisan, menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam dan ilmu bermanfaat lainnya.
Menurut Ibnu Ishaq, Nabi Idris adalah orang yang pertama kali menulis dengan pena, menjahit baju dan memakainya, dan manusia yang mengerti masalah medis.
Tercatat dalam suatu sejarah, bahwa pada suatu masa, dimana kebanyakan manusia akan melupakan Allah. Sehingga Allah menghukum manusia dengan menghadirkan musim kemarau yang berkepanjangan.
Nabi Idris pun berdo'a kepada Allah, agar hukuman tersebut segera diakhiri.
Allah pun mengabulkan do'anya, musim kemarau pun berakhir dengan ditandai turunnya hujan.
Nabi Idris tinggal dan bermukim di Mesir, ia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid dan beribadah menyembah Allah serta memberi pengajaran kepada kaumnya untuk dapat hidup sesuai tuntunan Allah.
Nabi Idris As mengajarkan pengikutnya beberapa pedoman kehidupan agar bisa selamat di dunia dan juga di akhirat.
Nabi Idris As, juga dikenal sebagai Nabi yang pernah mengalami kematian dan dihidupkan kembali oleh Allah Swt.
Baca Juga :
Di dalam Al-Qur'an terdapat empat ayat yang menceritakan tentang Nabi Idris As, yakni terdapat pada surah Maryam dan surah Al-Anbiya' (Nabi-nabi).
"....dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (surah Maryam ; 56-57)
"... dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh." (Surah Al-Anbiya' ; 85-86)
Dalam sebuah hadits, diriwayatkan dari Abbas bin Malik, disebutkan...
"Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga keempat, disana aku melihat Idris. Jibril berkata (kepadaku) 'ini adalah Idris, berilah ia salammu.' Maka aku mengucapkan salam kepadanya, dan ia mengucapkan, 'selamat datang wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.' sebagai balasan salamnya kepadaku." (H.R Al-Bukhori)
Ibnu Abbas berkata :
"Daud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." (H.R Al-Hakim)
Selain hal tersebut diatas, ada beberapa nasihat dan ajaran dari Nabi Idris yang sarat makna, diantaranya:
Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.
Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.
Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdo'a, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan sholatmu.
Janganlah iri kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati nasib baiknya.
Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
barang siapa melampaui kesederahanaan, tidak sesuatupun akan memuaskannya.
Demikian itulah segelumit kisah tentang Nabi Idris As yang dirangkum dari berbagai sumber.
Semoga kisah sederhana ini dapat memberi pelajaran yang bermanfaat bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar