Pada prinsipnya aturan main dan prosedur dalam berdo'a adalah : Kita terlebih dulu melaksanakan kewajiban-kewajiban dan perintah yang di pikulkan kepada kita sebagai syaratnya, dan baru setelah itu kita memohon dan meminta hak kita kepada Allah.
Kita harus sadar bahwa apa yang diwajibkan dan diperintahkan Allah kepada kita adalah merupakan manifestasi dari rejeki-Nya juga.
Karena tanpa aturan dan hukum tersebut, kehidupan manusia menjadi amburadul, seperti kehidupan dunia binatang yang hidup di hutan rimba belantara.
Apa pun kewajiban dan perintah itu pasti demi kepentingan dan kebutuhan kita sendiri. Di dalamnya mengandung mukjizat, tujuan, hikmah dan manfaat yang besar bagi kita dan merembet ke semua makhluk ciptaan-Nya.
Itulah sebabnya, mengapa Al-Qur'an sangat tegas dalam hal ini :
"barang siapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah menganiaya dirinya sendiri," (QS. Al-Baqarah : 229).
Dalam konteks berdo'a, ayat ini bisa bipahami bahwa, jika kita mengabaikan syarat-syarat yang semestinya kita lakukan dalam berdo'a, maka berarti kita telah mempermainkan dan merusak permintaan atau do'a serta cita-cita kita sendiri.
Kita berarti tidak serius. Kita dalam berdo'a cuma bermain-main saja alias sia-saia belaka. Mengapa demikian, karena syarat-syarat tersebut berbanding lurus dengan janji Allah.
Yang pasti, Allah akan senantiasa memenuhi janji-Nya, yaitu mengabulkan semua permintaan hamba-Nya (baik yang sangat khusus yang sedang menjadi hajat kita sekarang, apa lagi yang bersifat umum), jika syarat-syaratnya dilaksanakan secara maksimal, baik dan benar terlebih dahulu.
Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya :
"Dan Tuhanmu berkata, berdo'a lah kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan bagimu (permintaan itu). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri, tidak mau beribadah kepada-Ku, akan masuk neraka dalam keadaan hina dina." (QS. Al-Mukmin : 60).
Dan dalam ayat lain Allah juga berfirman :
"dan apa bila hamba-hamba-Ku bertanya kepada mu (Muhammad) tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apa bila dia berdo'a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186).
Kemudian dalam sebuah hadist disebutkan bahwa :
"siapa yang tidak mau berdo'a kepada Allah "Azza wa jalla, maka Allah akan murka kepadanya." (HR. Tirmidzi).
****
Dalam video ini tidak akan dikupas secara mendetail tentang aturan main atau prosedur dalam berdo'a. Karena sudah sangat banyak buku maupun video-video yang membahas tentang hal tersebut secara terperinci dan detail.
Secara umum ada minimal empat hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan aturan main dalam berdo'a menurut Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad Sa, yakni :
1. Faktor-faktor yang membuat do'a tidak terkabul
Beberapa faktor yang menghalangi terkabulnya do'a ialah :
- do'a tersebut tidak disenangi oleh Allah, karena menganbung maksiat dan permusuhan di dalamnya.
- hati yang lemah dan tidak menghadapkan diri sepenuhnya kepada Allah ketika sedang berdo'a
- memakan makanan yang haram, berbuat kezholiman dan maksiat sehingga dosa-dosa itu menutupi hati mereka.
- berlebihan dalam berdo'a, berteriak serta meratap dengan keras.
- berdo'a memohon keburukan bagi orang lain.
2. Syarat-syarat terkabulnya do'a
Ada pun syarat-syarat terkabulnya do'a adalah :
- makan makanan yang halan dan baik
- tidak terburu-buru minta dikabulkan
- tidak pamer (riya')
- berdo'a bukan menyangkut dosa dan memutuskan tali silahturrahmi
- berprasangka baik kepada Allah
3. Adab dalam berdo'a
Ada pun adab dalam berdo'a adalah sebagai berikut :
- dianjurkan berwudhu terlebih dahulu
- menghadap kiblat
- mengangkat kedua tangan ketika berdo'a dan mengusap wajah ketika selesai berdo'a
- diawali dengan mengucapkan hamdalah dan shalawat
- khusyu', merendahkan diri di hadapan Allah dan dengan suara yang lembut
- dinyatakan sendiri atau langsung, yakin akan dikabulkan dan konsentrasi penuh (tidak lalai)
- mengulang-ulang do'a minimal sebanyak tiga kali
- berdo'a dengan menggunakan salah satu atau beberapa kalimat Asmaul Husna
- mengakhiri do'a dengan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw
4. Waktu dan kondisi di kabulkannya do'a
Ada waktu tertentu agar do'a bisa terkabul dengan cepat, yakni :
- waktu antara adzan dan iqomah
- sesudah sholat-sholat fardhu
- sepertiga malam yang akhir
- pada malam lailatul qadar
- pada bulan Ramadhan
- Pada malam atau hari Jum'at
- waktu khotib naik mimbar pada sholat jum'at sampai selesai sholat jum'at
- pada hari Arafah bagi yang menunaikan ibadah haji
- setelah melempar jumrah
- di waktu lapang
Sedangkan kondisi-kondisi tertentu agar do'a cepat terkabul ialah :
- ketika sujud akhir di setiap sholat
- ketika terbangun di malam hari seraya mengucapkan kalimat tauhid
- ketika berpuasa
- ketika bepergian dengan tujuan yang baik
- ketika dizhalimi
- ketika berjihad di jalan Allah
- ketika dalam majelis-majelis dzikir
Komentar
Posting Komentar