Dalam hidup, hampir setiap orang pernah berada pada titik terendah dalam hidupnya. Merasa dirinya tak berguna, merasa dirinya gagal, merasa tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Merasa tidak ada lagi jalan keluar dari persoalan yang sedang di hadapinya. Semuanya terasa berantakan, semuanya terasa hancur. Tak ada lagi semangat untuk melakukan apa pun. Bahkan sudah tak ada lagi gairah untuk melanjutkan hidup. Perasaan ingin menyerah, perasaan ingin berhenti dan bahkan perasaan ingin mengakhiri hidup. Berada pada titik nadir atau pun titik terendah dalam hidup, memang sangat menyakitkan. Merasakan kesedihan yang teramat dalam dan berkepanjangan. Tak tahu lagi arah mana yang akan di tuju. Semua jalan terasa buntu, hidup terasa sia-sia dan tak bermakna. Namun percayalah, bahwa setiap orang pernah mengalami hal tersebut, tak peduli siapa pun itu. Hanya mungkin cara setiap orang menghadapinya tidaklah sama. Ada yang tidak mau terlalu lama larut dalam kondisi tersebut, dan ada juga yan...
Anda yang lahir di tahun 80-an, mungkin tidak asing dengan nama aktor laga Barry Prima . Namanya wara-wiri di berbagai film action di Indonesia kala itu. Barry Prima sangat identik dengan aksi-aksi laga yang dia bintangi pada eranya. Menginjak masa tua, eksistensi Barry prima pun belum luntur. Kemampuan akting Barry prima bukan hanya apik dalam memerankan aksi, dia juga pernah berperan sebagai sosok ustaz di salah satu judul sinetron. Di beberapa film yang dibintangi Barry prima, ia sering disandingkan dengan artis cantik nan seksi, Eva Arnaz . Mereka sering menjadi pasangan di film panas, horor, hingga laga. Film pertama yang mempertemukan mereka adalah film horor Serbuan Halilintar pada tahun 1979. Setelah itu dilanjutkan dengan film Jaka Sembung sang Penakluk (1981), Cewek Jagoan Beraksi Kembali (1981), dan Perempuan Bergairah (1982). Seiring dengan berjalannya waktu, benih cinta akhirnya muncul di antara mereka berdua. Barry dan ...