Dalam hidup, hampir setiap orang pernah berada pada titik terendah dalam hidupnya. Merasa dirinya tak berguna, merasa dirinya gagal, merasa tak ada lagi yang bisa ia lakukan. Merasa tidak ada lagi jalan keluar dari persoalan yang sedang di hadapinya. Semuanya terasa berantakan, semuanya terasa hancur. Tak ada lagi semangat untuk melakukan apa pun. Bahkan sudah tak ada lagi gairah untuk melanjutkan hidup. Perasaan ingin menyerah, perasaan ingin berhenti dan bahkan perasaan ingin mengakhiri hidup. Berada pada titik nadir atau pun titik terendah dalam hidup, memang sangat menyakitkan. Merasakan kesedihan yang teramat dalam dan berkepanjangan. Tak tahu lagi arah mana yang akan di tuju. Semua jalan terasa buntu, hidup terasa sia-sia dan tak bermakna. Namun percayalah, bahwa setiap orang pernah mengalami hal tersebut, tak peduli siapa pun itu. Hanya mungkin cara setiap orang menghadapinya tidaklah sama. Ada yang tidak mau terlalu lama larut dalam kondisi tersebut, dan ada juga yan...
Bahagia itu sebenarnya sangat sederhana. Sesederhana ketika kita bisa berkumpul dengan orang-orang terdekat, dengan keluarga, dengan kaum kerabat, dengan rekan kerja atau pun dengan orang-orang yang selalu ada untuk kita. Bahagia adalah sesuatu yang hanya bisa kita rasakan dengan hati. Dan kebahagiaan sejati adalah, kebahagiaan yang hanya bisa kita dapatkan dengan keikhlasan. Ketika kita bisa ikhlas menerima semua takdir yang telah di tetapkan kepada kita, maka secara otomatis, kita akan bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Tidak mudah memang, untuk tetap merasa bahagia, ketika kita di hadapi dengan berbagai persoalan hidup. Terkadang begitu banyak masalah yang datang dalam kehidupan kita. Namun bukan berarti semua masalah itu, akan menghambat kita untuk tetap bisa merasakan bahagia. Ketika kita mampu ikhlas menjalani semua itu, maka kebahagiaan akan bisa kembali kita raih. Inti dari semua itu adalah, keikhlasan. Namun bagaimana caranya kita bisa meraih keikhlasan yang sejati ...